Kamis, 23 Agustus 2018

KERAJAAN MATARAM KUNO PADA MASA HINDU BUDDHA

KERAJAAN MATARAM KUNO


                Kerajaran Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu Budha yang berkembang di Jawa Tengah pada abad ke VIII-X. Kerajaan ini didirikan oleh Sanaha dari Galuh Jawa Barat.pada masa pemerintahan Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno tersebut bercorak Hindu. Akan tetapi, setelah Sanjaya wafat, agama budha mulai berkembang pesat dibumi mataram. Akibatnya , muncul kekuatan baru yaitu dinasti sanjaya beragama hindu , dan dinasti syailendra beragam budha. 

A.  Kondisi Geografis
           kerajaan mataram kuno terletak dipedalaman jawa tengah yang terbentang di tiga daerah, yaitu kedu, yogjakarta dan surakarta. Wilayah ini meiliki geografis yang unik. Bhumi mataram dikelilingi oleh jajaran gunung dan pegunungan. Sebagian besar juga dikelilingi air yang mengalir sungai sungai besar seperti sungai bogowonto, sungai progo , dan sungai elo. Wilayah ini cocok untuk aktivitas pertanian. Keberadaan sungai besar di bhumi mataram ini menjadi berkah masyarakat seperti untuk keperluan irigasi, perikanan, dan keperluan rumah tangga dan sarana transportasi.
B. Kehidupan Politik
        salah satu bukti yang menunjukkan eksistensi kerajaan mataram kuno adalah prasasti canggal yang berangka 732. berdasarkan prasasti ini, pada awalnya kerajaan mataram dipimpin oleh sanaha. Setelah sanaha wafat, tampuk kekuasaan dipegang oleh sanjaya. Sanjayamerupakan pendiri dinasti sanjaya dikerajaan matram kuno. Sanjaya merupakan penganut hindu syiwa yang taat, oleh karena raja raja mataram kuno dari dinasti sanjaya juga menganut agama hindu. Raja sanjaya berhasil membawa mataram menjadi kerajaan besar dan makmur. Raja sanjaya memerintah kerajaan mataram pada tahun 717-746 m. setelah itu, sanjaya digantikan oleh rakai panangkaran. Rakai panangkaran disebut sebagai pendiri wangsa syailendra.
        Pada tahun 778 M Rakai Panangkaran membangun candi Kalasan yang bercocok Buddha di daerah Kalasan, Yogyakarta. Setelah kekuasaan Rakai Panangkaran berakhir, timbul persoalan dalam keluarga Syailendra. Persoalan tersebut muncul akibat adanya perbedaan agama antara anggota keluarga kerajaan. Dalam perkembangannya, kondisi tersebut memunculkan dua pemerintah dalam satu kerajaan yaitu pemerintah yang memeluk agama Hindu dan pemerintah yang memeluk agama Buddha. Pemerintah agama hindu memiliki wilayah kekuasaan di daerah Jawa bagian utara dan pemerintahan beragama buddha berkuasa di Jawa bagian selatan. Perpecahan di dalam keluarga syailendra tidak berlangsung lama. Hal ini ditandai dengan perkawinan Rakai Pikatan dari keluarga yang beragam Hindu dengan Pramodhawardani, putri Samaratungga yang beragama Buddha pada tahun 832 M. Selanjutnya, Dinasti Syailendra bersatu kembali di bawah pemerintah Rakai Pikatan. Rakai Pikatan digantikan oleh Rakai Kayuwang atau Dyah Lokapala. Rakai Kayuwang dibantu oleh dewan penasihat, dewan dipimpin oleh seorang mahapatih karta dan surakarta. Wilayah ini meiliki geografis yang unik. Bhumi mataram dikelilingi oleh jajaran gunung dan pegunungan. Sebagian besar juga dikelilingi air yang mengalir sungai sungai besar seperti sungai bogowonto, sungai progo , dan sungai elo. Wilayah ini cocok untuk aktivitas pertanian. Keberadaan sungai besar di bhumi mataram ini menjadi berkah masyarakat seperti untuk keperluan irigasi, perikanan, dan keperluan rumah tangga dan sarana transportasi.




Tidak ada komentar:

Populer Post

On My Way